Minggu, 21 Juni 2015

Translasi "10 Rules of Studying"



10 Aturan Belajar yang Baik
Oleh Barbara  Oakley,  PhD, PE
1. Mengingat kembali. Setelah kamu membaca sebuah halaman, alihkan pandangan dari halaman tersebut  dan ingat ide pokoknya. Ingatlah hal yang dianggap penting dan jangan pernah mengingat hal lain yang tidak pernah ada di pikiranmu pertama kali ketika kamu membacanya. Cobalah ingat ide pokok ketika kamu berjalan ke kelas atau di tempat berbeda dari tempat kamu mempelajarinya. Kemampuan mengingat – untuk memunculkan ide dari dalam dirimu – salah satu indikator kunci darri belajar yang baik.
2.      Uji kemampuanmu. Dalam segala hal, setiap waktu, kartu pengingat adalah temanmu
3.  Chunk masalahmu. Chunking adalah memahami dan mempraktikan solusi dari masalah sehingga dapat muncul dalam pikiranmu secara cepat. Setelah kamu memecahkan sebuah masalah, berlatihlah. Yakinkan kamu dapat menyelesaikannya dengan baik – setiap langkahnya. Bayangkan itu adalah sebuah lagu dan dengarkan berulang-ulang di pikiranmu, sehingga informasi tersebut menjadi satu menjadi halus yang dapat muncul ketika kamu menginginkannya.
4.   Berilah jarak waktu pengulanganmu. Sebarkan belajarmu dalam pelajaran lain sedikit demi sedikit setiap hari, seperti atlet. Otakmu seperti otot – hanya dapat melakukan latihan secara terbatas pada satu pelajaran dalam waktu tertentu.
5.  Teknik pemecahan masalah yang berbeda selama latihan. Jangan berlatih terlalu lama pada satu waktu menggunakan satu teknik pemecahan masalah – setelah beberapa waktu, kamu hanya akan meniru apa yang kamu lakukan pada pemecahan masalah sebelumnya. Gabungkan dengan cara lain kemudian kerjakan pada jenis masalah yang berbeda. Ini melatih kamu bagaiman dan kapan kamu menggunakan suatu cara. ( buku pada umumnya tidak menyebutkan hal ini, sehingga kamu akan membutuhkan caramu sendiri.) setelah beberapa tugas dan tes, perhatikan kesalahanmu, pastikan kamu paham mengapa kamu salah, dan kemudian kerjakan kembali dengan baik. Untuk belajar efektif, tulislah dengan tangan ( jangan diketik ) sebuah masalah pada satu halaman kartu pengingat dan penyelesaiannya pada halaman sebaliknya. ( menulis dengan tangan membangun struktur syaraf yang kuat dalam mengingat daripada mengetik ). Kamu juga bisa menggunakan gambar pada kartu tersebut jika kamu ingin untuk memuatnya dalam aplikasi belajar di smartphone-mu. Latihlah kemampuanmu secara acak dengam masalah yang berbeda. Atau dengan cara lain, pilih halaman acak pada bukumu, pilih masalahnya, kemudian lihatlah apakah kamu dapat menyelesaikannya dengan benar.
6.  Istirhatlah. Ini adalah hal biasa jika tidak sanggup untuk menyelesaikan masalah atau membayangkan konsep dalam matematika atau ilmu pengetahuan pada saat pertama kali pertemuan dengannya . Ini adalah alasan mengapa belajar materi yang sedikit setiap hari lebih baik daripada belajar materi yang banyak dalam satu waktu. Ketika kamu frustasi dengan matematika atau masalah ilmu pengetahuan,  istirahatlah agar bagian dari pikiranmu dapatmengambil alih dan bekerja tanpa kamu sadari.
7.   Gunakan pertanyaan dengan jawaban penjelasan dan analogi sederhana. Ketika kamu kesulitan dengan sebuah konsep, tanyakan pada dirimu, Bagaimana bisa aku menjelaskan ini sehingga anak sepuluh tahun bisa memahaminya?  Gunakan sebuah analogi yang benar-benar membantu, seperti perkataan bahwa aliran listrik seperti aliran air. Jangan hanya berpikir penjelasanmu – katakan itu dengan keras atau menulisnya. Usaha tambahan dalam berbicara dan menulis membuatmu lebih mendalami ( hal itu masuk dalam ingatanmu ) apa yang kamu pelajari.
8.  Fokus. Matikan semua bunyi yang mengganggu dan alarm dari telepon genggammu dan komputer, dan kemudian nyalakan aturlah waktu 25 menit. Fokuslah dengan sungguh-sungguh untuk 25 menit dan cobalah bekerja serajin yang kamu bisa. Setelah waktu selesai, berikan dirimu sebuah hadiah kecil. Lakukan hal ini beberapa kali dalam sehari akan memberikan kemajuanmu dalam belajarmu. Cobalah untuk mengatur waktu dan tempat untuk belajar – tidak melirik pada komputer dan telepon genggam – hanya suatu hal yang kamu lakukan tanpa sadar.
9.     Eat your frogs first. Lakukan hal paling sulit dahulu setiap hari, ketika kamu segar.
10.  Buatlah mental yang berbeda. Bayangkan dimana kamu berasal dan bandingkan itu dengan mimpi di mana belajarmu akan membawamu. Pasanglah gambar atau kata-kata di tempat kerjamu untuk mengingatkanmu pada mimpimu. Lihatlah ketika motivasimu menurun. Pekerjaan ini adalah hadiah untukmu dan orang yang kamu kasih!

10 Aturan Belajar yang Buruk
Oleh Barbara  Oakley,  PhD, PE
 Jauhi teknik-teknik ini – mereka dapat membuang waktumu bahkan ketika meraka membodohi pikiranmu ketika kamu belajar!
1.    Pasif mengulang bacaan. Duduk dengan pasif dan melihat kembali halaman. Jika kamu tidak yakin materi berpindah ke otakmu dengan mengingat ide pokok tanpa melihat halaman, membaca kembali akan membuang-buang waktu.
2.    Membiarkan hal-hal pokok membebanimu. Memberi tanda pada bacaan dapat membodohi pikiranmu yang berpikir kamu dapat menaruh sesuatu di otakmu, ketika sebenarnya yang kamu lakukan hanyalah menggerakkan tanganmu. Tanda kecil tidak masalah – kadang-kadang kita bisa terbantu dengan memberi tanda pada hal yang penting. Tetapi jika kamu menggunakan tanda sebagai alat pengingat, maka yakinlah apa yang kamu tandai juga akan masuk ke otakmu.
3. Melihat sekilas pada solusi masalah dan berpikir kamu tahu bagaimana cara menyelesaikannya. Ini adalah kesalahan terburuk  yang dibuat siswa ketika belajar. Kamu butuh menyelesaikan langkah demi langkah, tanpa melihat penyelesaian.
4.  Menunggu sampai menit terakhir untuk belajar. Akankah kamu memakasakan waktu terkahir jika kamu berlatih untuk tes? Otakmu seperti otot – itu hanya bisa melakukan sejumlah latihan pada satu materi pada satu waktu.
5.   Mengulang pemecahan masalah dalam tipe yang sama yang kamu sudah tahu bagaimana menyelesaikannya. Jika kamu hanya duduk di sekitar pemecahan masalah yang sama dalam latihan, kamu tidak benar-benar menyiapkan untuk tes – itu seperti persiapan untuk sebuah pertandingan basket yang hanya dengan latihan dribbling.
6.   Membiarkan waktu belajar dengan teman berubah menjadi waktu mengobrol. Mengecek pemecahan maslahmu dengan teman, dan saling bertanya satu sama lain tentang apa yang kamu tahu, dapat membuat belajar menjadi menyenangkan, menunjukkan kekurangan dalam berpikirmu, dan memperdalam belajarmu. Tetapi jika belajar kelompokmu berubah menyenangkan sebelum belajarmu selesai, kamu hanya membuang waktumu dan seharusnya kamu mencari kelompok belajar yang lain.
7.      Mengabaikan membaca buku sebelum kamu memulai menyelesaikan masalah. Akankah kamu terjun ke kolam sebelum kamu tahu cara berenang? Buku adalah pelatih renangmu – menunjukkanmu jawaban. Kamu akan menggelepar dan membuang waktumu jika kamu  menghiraukan untuk membacanya. Sebelum kamu mulai membaca, bagaimanapun, pandanglah sekilas bagian atau bab untuk tahu apa isinya.
8.  Tidak  memeriksa dengan  gurumu atau teman kelas untuk menjelaskan apa yang membuatmu bingung.  Guru sering kekurangan murid yang meminta bimbingan  – itu adalah pekerjaan kami untuk membantumu. Siswa yang kami takutkan adalah yang tidak datang. Jangan jadi salah satu di antara mereka.
9.      Berpikirlah bahwa kamu dapat belajar dengan serius ketika kamu kebingungan. Setiap tarikan menuju pesan singkat atau percakapan berarti kamu mempuanyai kekuatan otak yang kecil untuk tekun belajar. Setiap tarikan yang mengganggu membebaskan akar syaraf kecil sebelum berkembang.
10.  Tidak cukup tidur. Bagian dari otakmu bersama-sama menyelesaikan masalah ketika kamu tidur, dan otak juga bekerja dan mengulang apa yang kamu pelajari sebelum kamu tidur. Kelelahan yang berkepanjangan akan membuat racun menumpuk di otak yang mengganggu syaraf penghubung yang kamu butuhkan untuk berpikir dengan cepat dan baik. Jika kamu tidak cukup tidur sebelum ujian,  APA YANG TELAH KAMU LAKUKAN TIDAK BERGUNA.

Source : Ó Barbara  Oakley  2014, excerpted from A  Mind  for  Numbers:  How  to  Excel  in  Math  ad Science (Even if  You  Flunked  Algebra),  Penguin ,  July,  2014