TUGAS AKHIR
ETNOMATEMATIKA
PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA MELALUI
PEMBELAJARAN INOVATIF
OLEH PROF. MARSIGIT, M.A
Di susun oleh :
Ari Dhamayanti (14301241045)
Pendidikan Matematika I 2014
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULATS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2017
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
MATEMATIKA MELALUI
PEMBELAJARAN INOVATIF
OLEH PROF. MARSIGIT, M.A
oleh Ari
Dhamayanti
Pendidikan adalah
hak setiap manusia. Bahkan di Indonesia, hal tersebut telah diatur dalam Undang
– Undang Dasar Negara Indonesia (UUD 1945). Hal itu membuktikan bahwa
pentingnya pendidikan bagi masyarakat Indonesia.
Di Indonesia pendidikan selalu memiliki peranan penting
dalam hal apapun. Karena melalui pendidikan akan mendapatkan ilmu yang nantinya
akan digunakan saat bekerja. Oleh karena itu, apa yang terjadi dengan
pendidikan di Indonesia ini selalu menarik perhatian hampir seluruh masyarakat
Indonesia. salah satunya adalah penyelenggaraan UN yang setiap tahunnya selalu
terdapat hal unik tersendiri. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia selalu
dikembangkan agar menjadi lebih baik. Dan hasil dari pendidikan ditempuh oleh
siswa – siswa memiliki dampak nyata dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Perkembangan pendidikan di Indonesia ini belum sepenuhnya
terlihat meningkat. Namun, usaha – usaha telah banyak dilakukan untuk
meningkatkannya. Salah satunya dalah dengan berubahnya sistem pendidikan dari
tahun ke tahun serta perubahan kurikulum yang terjadi dalam kurun waktu
beberapa tahun ini.
Kurikulum yang ada di Indonesia dalam kurun waktu 13
tahun terakhir antara lain Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) serta baru – baru ini sedang mengembangkan Kurikulum
2013 yang diharapakn dapat menjadikan pendidikan di Indonesia menjadi lebih
baik.
Perbedaan kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya
adalah, pembelajaran konvensional yang berorientasi pada teacher centered kini secara perlahan akan mulai digantika dengan
pembelajaran inovatif yang berorientasi pada student centered. Sehingga pada kurikulum ini guru tidak lagi
sebagai subjek tetapisebagai fasilitator yang menyediakan apa saja yang
dibutuhkan siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri. Namun, dalam
pelaksanaan pembelajaran matematika yang inovatid tidak serta merta langsung
sempurna. Masih banyak permasalahan yang dihadapi agar pembelajaran inovatif
dapat dilaksanakan oleh seluruh bagian dari pendidikan Indonesia.
Dalam artikel “Identifikasi
Permasalahan Pendidikan Matematika” oleh Peserta PLPG setelah mengikuti
pelatihan inovasi pendidikan matematika tahun 2009 yang dapat diaskes melalui www.academia.edu/MarsigitHrd
terdapat 46 poin terkait permasalahan pendidikan. Namun, yang paling disororti
adalah terkait perencanaan pembelajaran matematika yang inovatif. Hal tersebut sudah
merangkum poin – poin yang lain.
Dalam perkuliahan
Etnomatematika yang diampu oleh Bapak Prof. Marsigit, M.A, beliau menjelaskan
tentang komponen – komponen penting dalam melakukan pembelajaran yang inovatif.
Komponen – komponen tersebut antara lain :
a. RPP
mempersiapkan pembelajaran inovatif,
b.
LKS mempersiapkan /memfasilitasi
kegiatan belajar Kelompok dan Individu,
c.
Appersepsi (persiapan siswa, bukan guru
oriented, tidak cukup hanya guru berceramah/memberitahu/mengingatkan, dst;
tetapi memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan (kecil)
langsung,
d. Diskusi
Kelompok (baik bentuk maupun substansinya)
e. Variasi
Metode,
f. Variasi
Media,
g. Variasi
Interaksi
h.
Skema Pencapaian Kompetensi
Siswa/Outcome (Skema Kognisi/Rantai Kognitif: Uraian Materi),
i.
Refleksi Siswa (hasil kegiatan diskusi
kelompok),
j.
Kesimpulan OLEH SISWA.
Melalui komponen – komponen pembelajaran
iovatif yang telah beliau sampaikan diharapkan pembelajaran yang berorientasi
pada student centered dapat berjalan
sesuai dengan aturan yang ada.
Belajar pada hakekatnya adalah
kegiatan siswa untuk mengonstruksi atau membangun pengetahuannya sendiri
melalui aktivitas atau pengalaman yang telah dialaminya. Sehingga sebagai
seorang guru dalam pembelajaran di kelas memposisikan diri sebagai fasilitator untuk
menyediakan aktivitas siswa dikelas yang dapat membantu siswa membangun
pengetahuannya.
Berdasarkan komponen – komponen pembelajaran
inovatif di atas, terdapat tujuan – tujuan khusus dari diadakannya setiap
komponen. Melalui apresepsi yang dilakukan oleh siswa, siswa benar – benar melakukan
apresepsi bukan hanya mendengar penjelasan guru. Melalui diskusi kelompok siswa
dapat mengembangkan kemampuan kerjasama yang dimiliki dengan berinteraksi
secara langsung dengan teman kelompoknya. Melalui variasi metode, variasi media
dan variasi interaksi diharapkan dapat membuat siswa senang dalam proses
pembelajaran dan tidak merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran. Melalui refleksi
diri, siswa dapat melakukan kegiatan metakognitif yaitu mengetahui apa yang
telah dipelajari dan dapat mengetahui seberapa jauh peningkatan yang terjadi
pada diri siswa. Dan bagian yang terpenting adalah kesimpulan dari siswa. Kegiatan
yang menunjukkan bahwa belajar adalah kegiatan siswa untuk mengonstruksi
pengetahuannya sendiri.
Melalui pembelajaran inovatif ini
diharapkan dapat benar – benar mendapatkan kebutuhan mereka akan pendidikan
bukan dikarenakan ambisi dan kemauan dari guru atau instansi pendidikan. Pembelajaran
inovatif merupakan salah satu alternatif pembelajaran matematika yang dapat
diimplementasikan sehingga siswa tidak merasa kesulitan dalam belajar
matematika.