Sabtu, 10 Juni 2017

Tugas Akhir Etnomatematika

TUGAS AKHIR ETNOMATEMATIKA
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MATEMATIKA MELALUI
PEMBELAJARAN INOVATIF OLEH PROF. MARSIGIT, M.A




Di susun oleh :
Ari Dhamayanti (14301241045)
Pendidikan Matematika I 2014



JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULATS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017


PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MATEMATIKA MELALUI
PEMBELAJARAN INOVATIF OLEH PROF. MARSIGIT, M.A
oleh Ari Dhamayanti

              Pendidikan adalah hak setiap manusia. Bahkan di Indonesia, hal tersebut telah diatur dalam Undang – Undang Dasar Negara Indonesia (UUD 1945). Hal itu membuktikan bahwa pentingnya pendidikan bagi masyarakat Indonesia.
            Di Indonesia pendidikan selalu memiliki peranan penting dalam hal apapun. Karena melalui pendidikan akan mendapatkan ilmu yang nantinya akan digunakan saat bekerja. Oleh karena itu, apa yang terjadi dengan pendidikan di Indonesia ini selalu menarik perhatian hampir seluruh masyarakat Indonesia. salah satunya adalah penyelenggaraan UN yang setiap tahunnya selalu terdapat hal unik tersendiri. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia selalu dikembangkan agar menjadi lebih baik. Dan hasil dari pendidikan ditempuh oleh siswa – siswa memiliki dampak nyata dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
            Perkembangan pendidikan di Indonesia ini belum sepenuhnya terlihat meningkat. Namun, usaha – usaha telah banyak dilakukan untuk meningkatkannya. Salah satunya dalah dengan berubahnya sistem pendidikan dari tahun ke tahun serta perubahan kurikulum yang terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun ini.
            Kurikulum yang ada di Indonesia dalam kurun waktu 13 tahun terakhir antara lain Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) serta baru – baru ini sedang mengembangkan Kurikulum 2013 yang diharapakn dapat menjadikan pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik.
            Perbedaan kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya adalah, pembelajaran konvensional yang berorientasi pada teacher centered kini secara perlahan akan mulai digantika dengan pembelajaran inovatif yang berorientasi pada student centered. Sehingga pada kurikulum ini guru tidak lagi sebagai subjek tetapisebagai fasilitator yang menyediakan apa saja yang dibutuhkan siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri. Namun, dalam pelaksanaan pembelajaran matematika yang inovatid tidak serta merta langsung sempurna. Masih banyak permasalahan yang dihadapi agar pembelajaran inovatif dapat dilaksanakan oleh seluruh bagian dari pendidikan Indonesia.
Dalam artikel “Identifikasi Permasalahan Pendidikan Matematika” oleh Peserta PLPG setelah mengikuti pelatihan inovasi pendidikan matematika tahun 2009 yang dapat diaskes melalui www.academia.edu/MarsigitHrd terdapat 46 poin terkait permasalahan pendidikan. Namun, yang paling disororti adalah terkait perencanaan pembelajaran matematika yang inovatif. Hal tersebut sudah merangkum poin – poin yang lain.
Dalam perkuliahan Etnomatematika yang diampu oleh Bapak Prof. Marsigit, M.A, beliau menjelaskan tentang komponen – komponen penting dalam melakukan pembelajaran yang inovatif. Komponen – komponen tersebut antara lain :
a.       RPP mempersiapkan pembelajaran inovatif,
b.      LKS mempersiapkan /memfasilitasi kegiatan belajar Kelompok dan Individu,
c.       Appersepsi (persiapan siswa, bukan guru oriented, tidak cukup hanya guru berceramah/memberitahu/mengingatkan, dst; tetapi memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan (kecil) langsung,
d.      Diskusi Kelompok (baik bentuk maupun substansinya)
e.       Variasi Metode,
f.       Variasi Media,
g.      Variasi Interaksi
h.      Skema Pencapaian Kompetensi Siswa/Outcome (Skema Kognisi/Rantai Kognitif: Uraian Materi),
i.        Refleksi Siswa (hasil kegiatan diskusi kelompok),
j.        Kesimpulan OLEH SISWA.
Melalui komponen – komponen pembelajaran iovatif yang telah beliau sampaikan diharapkan pembelajaran yang berorientasi pada student centered dapat berjalan sesuai dengan aturan yang ada.
            Belajar pada hakekatnya adalah kegiatan siswa untuk mengonstruksi atau membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas atau pengalaman yang telah dialaminya. Sehingga sebagai seorang guru dalam pembelajaran di kelas memposisikan diri sebagai fasilitator untuk menyediakan aktivitas siswa dikelas yang dapat membantu siswa membangun pengetahuannya.
            Berdasarkan komponen – komponen pembelajaran inovatif di atas, terdapat tujuan – tujuan khusus dari diadakannya setiap komponen. Melalui apresepsi yang dilakukan oleh siswa, siswa benar – benar melakukan apresepsi bukan hanya mendengar penjelasan guru. Melalui diskusi kelompok siswa dapat mengembangkan kemampuan kerjasama yang dimiliki dengan berinteraksi secara langsung dengan teman kelompoknya. Melalui variasi metode, variasi media dan variasi interaksi diharapkan dapat membuat siswa senang dalam proses pembelajaran dan tidak merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran. Melalui refleksi diri, siswa dapat melakukan kegiatan metakognitif yaitu mengetahui apa yang telah dipelajari dan dapat mengetahui seberapa jauh peningkatan yang terjadi pada diri siswa. Dan bagian yang terpenting adalah kesimpulan dari siswa. Kegiatan yang menunjukkan bahwa belajar adalah kegiatan siswa untuk mengonstruksi pengetahuannya sendiri.
            Melalui pembelajaran inovatif ini diharapkan dapat benar – benar mendapatkan kebutuhan mereka akan pendidikan bukan dikarenakan ambisi dan kemauan dari guru atau instansi pendidikan. Pembelajaran inovatif merupakan salah satu alternatif pembelajaran matematika yang dapat diimplementasikan sehingga siswa tidak merasa kesulitan dalam belajar matematika.


            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar